yang ter

Rabu, 01 Februari 2012

contoh makalah bahasa indonesia


KATA PENGANTAR
       Puji syukur saya panjatkan bagi Allah, Tuhan semesta alam, Tuhan seluruh manusia yang terdahulu dan yang akan datang, yang berkat nikmat serta hidayahNya, makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam juga selalu saya haturkan kepada uswatun khasanah, Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabatnya.
       Makalah ini mengambil tema tentang bahasa Indonesia dan generasi muda, dengan judul “Pendidikan Karakter Penerus Bangsa Melalui Pembinaan Bahasa Indonesia” . Lewat makalah ini, diharapkan generasi muda yang kelak akan meneruskan perjuangan untuk memajukan bangsa Indonesia, dapat memiliki budi pekerti  luhur, berakhlak mulia, dan sikap yang santun, setelah memahami dan menghayati penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
    Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah “Indonesian Language” yang diampu oleh Ibu Afiati Handayu. Saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan. Oleh karena itu, saya meminta maaf jika dalam makalah ini masih ditemukan beberapa kekeliruan. Demikian, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terimakasih.
Yogyakarta, 12 Januari 2012


                 Penulis




DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL .........................................................................................................   i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
A.  Pengantar .................................................................................................   1
B.  Pembahasan
1.    Peran bahasa Indonesia dalam pendidikan karakter generasi muda..................................................................................................  
2.    Realitas penggunaan bahasa Indonesia oleh generasi muda saat ini…………………………………………………........................    3  
3.    Memperkuat karakter generasi muda dengan pembinaan bahsa Indonesia.............................................................................................   8
C.  Penutup .................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................  11










PENDIDIKAN KARAKTER PENERUS BANGSA
MELALUI PEMBINAAN BAHASA INDONESIA


A.  Pengantar
       Tantangan kehidupan global yang kita hadapi saat ini mengharuskan kita untuk lebih memperkuat jati diri dan karakter sebagai suatu bangsa. Penguatan jati diri dan karakter bangsa ini menjadi suatu keharusan agar bangsa Indonesia dapat tetap eksis dan mampu menunjukkan jati dirinya sebagai suatu bangsa di tengah-tengah derasnya arus kehidupan dan budaya global itu. Dengan jati diri dan karakter yang kuat, diharapkan bangsa Indonesia tetap mampu bersaing dan sekaligus ikut bermain peran dalam kancah kehidupan global. Bangsa yang berkarakter, dalam hal ini, tidak saja bangsa yang mampu memperlihatkan jati diri dan kepribadian yang kuat, tetapi juga penuh tanggung jawab, jujur, disiplin, berkualitas, dan mempunyai kompetensi yang tinggi.
       Terkait dengan hal tersebut, bahasa Indonesia memegang peranan yang amat penting dalam pendidikan karakter bangsa. Hal itu karena dengan mencintai bahasa Indonesia berarti juga mencintai bangsa Indonesia karena bahasa pada hakikatnya juga merupakan simbol identitas bangsa. Karakter yang bertumpu pada kecintaan dan kebanggaan terhadap bahasa dan bangsa seperti itu pada dasarnya juga merupakan refleksi dari kecintaan dan kebanggaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pilarnya. Bahasa menunjukkan bangsa. Ungkapan itu juga berarti bahwa bahasa menunjukkan jati diri dan karakter bangsa penuturnya. Tutur kata yang lembut dan santun, misalnya, juga dapat dipandang sebagai pencerminan dari karakter pribadi penuturnya yang santun. Untuk itu, pengajaran bahasa juga harus diarahkan pada


pendidikan karakter budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, dan sikap yang santun.
     Berdasarkar latar belakang di atas, dapat kita rumuskan beberapa masalah, yaitu:
1. Apa peran bahasa Indonesia dalam pendidikan karakter generasi muda?
2. Bagaimana realitas penggunaan bahasa Indonesia oleh generasi muda saat
ini?
3.    Apa saja pembinaan bahasa Indonesia yang dapat dilakukan, agar generasi
muda dapat memperkuat karakter mereka?
B. Pembahasan
1. Peran bahasa Indonesia dalam pendidikan karakter generasi muda.    
       Mengaitkan bahasa Indonesia dengan generasi muda menyadarkan kita, bahwa bukan saja atas peran bahasa dalam sejarah awal kelahiran bangsa Indonesia, melainkan juga pada peran anak muda dalam mengukuhkan bahasa Indonesia dalam sejarah awal kelahiran tanah air. Agaknya sudah cukup lama bahasa dan Indonesia cenderung dilihat sebagai fenomena kebudayaan secara umum, tanpa mengaitkannya dengan peran dan kedudukan kaum muda dalam mengukuhkan bahasa dan Indonesia itu sendiri. Sebaliknya, peran kaum muda khususnya dalam sejarah awal kelahiran Indonesia cenderung dilihat sebagai fenomena politik tanpa mengaitkannya dengan peran bahasa. Bagaimanapun, sejarah bahasa dan Indonesia tak bisa dipisahkan dari peran penting anak-anak muda.
       Selain itu, bahasa Indonesia mempunyai peran dalam membangun generasi muda yang dinamis dan kreatif. Peran dan tanggung jawab tentu saja selalu baik pada dirinya sendiri. Maka, harapan akan peran bahasa Indonesia dalam membangun generasi muda merupakan tantangan bagi para ahli bahasa dan seluruh masyarakat Indonesia, yang mana menuntut

kesungguhan untuk meyakinkan anak-anak muda akan fungsi dan keunggulan bahasa Indonesia dalam kehidupan.
       Pengalaman sejarah kita menunjukkan bahwa generasi mudalah yang membangun bahasa Indonesia. Dengan kata lain, dalam hubungan bahasa Indonesia dengan generasi muda, generasi muda adalah subjek yang mengukuhkan dan selanjutnya membangun bahasa Indonesia.
       Sebagai sarana komunikasi, bahasa juga mampu membangun keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyampaikan pendapat, gagasan, dan pandangan dalam menyikapi suatu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan pada era global ini. Keterampilan seperti itu tentu sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan zaman.

       Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga merupakan alat berpikir. Oleh karena itu, melalui kemampuan berbahasa, berbagai persoalan yang dihadapi dapat dipahami, disikapi, dan dicerna dengan baik sehingga dapat menambah kematangan berpikir/ intelektual seseorang. Dengan demikian, kematangan berpikir dan kemampuan menyikapi setiap masalah dengan kritis merupakan dua hal yang saling melengkapi dalam pembentukan kualitas individu untuk membangun kreativitas dan daya inovasi. Berkenaan dengan itu, kemampuan berkomunikasi yang tinggi dan daya pikir yang kritis dalam menghadapi setiap tantangan pada gilirannya juga dapat melahirkan generasi yang kreatif dan inovatif. Pada sisi lain, karya sastra dalam bahasa Indonesia juga mengandung nilai-nilai kearifan yang mampu memperhalus akal budi dan mempertajam etika dan daya estetika. Oleh karena itu, kemampuan mengapresiasi karya sastra dalam bahasa Indonesia juga berperan penting dalam membangun karakter yang berbudi luhur, bertenggang rasa, dan arif dalam mengatasi persoalan.


2. Realitas penggunaan bahasa Indonesia oleh generasi muda saat ini.
       Dewasa ini, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan nyata maupun fiksi mulai mengalami pergeseran dan digantikan dengan pemakaian bahasa gaul yang dekat dengan bahasa Betawi, dengan beberapa perubahan kata baru, seperti nyokap untuk panggilan ibu, dan bokap” untuk panggilan ayah, serta terdapat berbagai ungkapan – ungkapan rahasia seperti “andika” untuk adik, “cacamarica” untuk kata cari, dan “bohemian” untuk kata bohong. Pergeseran ini dapat diketahui karena bahasa Betawi adalah bahasa asli Jakarta yang merupakan Daerah Khusus Ibukota negara Indonesia. Dengan memakai bahasa gaul tersebut, pemakainya akan dikatakan sebagai orang kota yang modern dan bukan orang daerah yang kurang modern. Anggapan seperti ini jelas salah, karena bahasa gaul tersebut sangat dekat dengan bahasa Betawi, yang merupakan salah satu bahasa daerah juga di Indonesia. Antara bahasa Indonesia dan bahasa gaul tentunya lebih modern dan lebih maju bahasa Indonesia. Hal ini karena bahasa Indonesia merupakan bahasa tingkat nasional yang berasal dari bahasa-bahasa daerah di Indonesia dan bahasa asing. Sebaliknya, bahasa gaul hanya merupakan bahasa tingkat daerah yang berasal dari bahasa Betawi.

       Dahulu jika seseorang berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda suku dengannya, ia akan menggunakan bahasa Indonesia. Akan tetapi, dewasa ini orang-orang yang berbeda suku jika berkomunikasi satu sama lain akan mengunakan bahasa gaul. Selain itu, bahasa gaul terkadang juga muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia di situasi - situasi resmi. Padahal, dalam penggunaan bahasa Indonesia, bahasa gaul seharusnya kita hindari karena hal itu tidak termasuk penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

       Dunia film nasional di Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian
bahasa gaul ini. Tidak jarang pemakaian bahasa gaul muncul dalam pembicaraan tokoh-tokoh dalam film nasional di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu penyebab pemakaian bahasa gaul dalam masyarakat
di Indonesia semakin luas karena para aktor dan aktris idola masyarakat yang memainkan peran dalam film-film nasional tersebut berbahasa gaul. Sebagian masyarakat terbukti menirukan bahasa gaul yang dipakai oleh para tokoh dalam film nasional yang mereka tonton. Sebagai film nasional seharusnya tidak memakai bahasa gaul dalam percakapan para tokohnya karena bahasa gaul bukanlah bahasa nasional. Bahasa yang dipakai dalam film nasional seharusnya juga bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia.

=====Peniruan bahasa gaul oleh masyarakat luas di Indonesia tentu saja berdampak negatif terhadap pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya pemakaian bahasa gaul dan parahnya lagi
, generasi muda Indonesia juga tidak lepas dari pemakaian bahasa gaul tersebut. Bahkan, para generasi muda inilah yang paling banyak memakai bahasa gaul daripada memakai bahasa Indonesia.

       Kita lebih baik baik berbahasa daerah daripada berbahasa gaul dalam situasi yang tidak resmi. Mengapa demikian? Karena dengan berbahasa daerah, kita sudah melestarikan bahasa daerah yang menjadi pemerkaya bahasa nasional dan sekaligus pemerkaya bangsa Indonesia. Sebaliknya, jika kita menggunakan bahasa gaul di daerah kita sendiri dengan orang-orang sebahasa daerah, kita tidak mencintai dan tidak melestarikan bahasa daerah sendiri. Kebiasaan menggunakan bahasa gaul akan membuat kita menggunakan sebagian besar kata bahasa gaul tersebut dalam penggunaan bahasa Indonesia baku. Dengan kata lain terjadi pengacauan bahasa gaul ke dalam pemakaian bahasa Indonesia

baku. Kata yang sering muncul dari bahasa gaul dalam pemakaian bahasa Indonesia baku adalah, seperti kata nggak atau gak (bahasa gaul) yang seharusnya kata tidak (bahasa Indonesia). Hal ini harus kita hindari sejauh mungkin dalam kehidupan kita.

=====Jelas bahwa kita sebagai bagian bangsa Indonesia sepatutnyalah menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah secara baik dan benar. Artinya, kita menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi formal, seperti dalam seminar bahasa dan sastra Indonesia atau dengan penutur yang tidak menguasai bahasa daerah kita dengan kaidah kebahasaan yang dibakukan dan kita menggunakan bahasa daerah dalam situasi nonformal dengan orang-orang yang menguasai bahasa daerah kita atau dalam situasi formal kedaerahan, seperti upacara adat secara benar menurut kaidah kebahasaan yang beraku di daerah kita masing-masing.

3.  Memperkuat karakter generasi muda dengan pembinaan bahsa Indonesia.
       Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar dan sedang dalam proses pembangunan. Sebagai sebuah bangsa besar yang sedang membangun, Indonesia tentulah memerlukan generasi-generasi penerus yang andal di berbagai bidang untuk dapat mewujudkan masyarakat adil, makamur, dan merata. Untuk menjadikan generasi penerus bangsa ini sebagai sumber daya manusia yang andal dan tangguh diperlukan pendidikan bermutu di setiap daerah. Dalam hal pendidikan di Indonesia, kita lebih banyak mendapatkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu dengan bahasa Indonesia baku atau benar. Bahasa Indonesia baku bagi sebagian besar orang Indonesia merupakan bahasa kedua setelah menguasai bahasa pertama atau bahasa ibu. Walaupun sebagai bahasa kedua, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Karena itu, para generasi bangsa kita harus mengusai bahasa Indonesia agar dapat
memiliki banyak pengetahuan sehingga menjadi sumber daya manusia yang andal dan dapat membangun bangsa ini secara optimal. Mendapatkan pengetahuan tentulah bukan hanya dari jalur pendidikan di sekolah atau di perguruan tinggi, tetapi juga di masyarakat luas.
Bahasa merupakan unsur-unsur yang tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat. Agar bahasa Indonesia tetap terjaga dan dapat dihayati serta dilestarikan sehingga karakter generasi muda yang kuat pun terbentuk, maka kita harus melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
a.    Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam bidang pendidikan.
       Usaha yang dapat dilakukan adalah dengan peran guru dan dosen untuk meningkatkan dan menimbulkan minat baca bahasa Indonesia yang dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran dan semua mata kuliah. Dengan cara itu, bahasa Indonesia akan lebih sering digunakan dan dipraktikan kedalam kehidupan sehari-hari.
b.  Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia kaitannya dengan  bidang komunikasi.
       Salah satu sarana yang penting dalam pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam bidang komunikasi adalah media massa, baik secara tertulis maupun secara lisan. Media massa seharusnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam menyampaikan berita. Hal itu dapat menjadi contoh yang baik untuk generasi penerus bahasa Indonesia.
c.   Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia kaitannya dengan kesenian.
       Bahasa Indonesia yang digunakan dalam banyak karya sastra, seperti lagu, teater, buku cerita anak-anak dan film menunjukkan banyak ketimpangan. Bahasa yang digunakan dalam sastra dan buku cerita anak-anak kuarang sempurna dari kebanyakan pengarang. Pemakaian bahasa
Indonesia dalam menciptakan karya sastra seharusnya dapat menjadi panutan bagi penikmat ataupun orang yang ingin menciptakan karya sastra. Agar bahasa Indonesia dapat terpelihara dengan baik.
d.  Pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia kaitannya dengan bidang ilmu dan teknologi.
       Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, penggunaan bahasa Indonesia harus senantiasa dipertahankan. Apabila kita lengah dan kalah dengan banyaknya unsur budaya yang masuk dari bangsa lain, maka bahasa Indonesia sedikit demi sedikit akan mengalami kemunduran. Sebagai penerus bangsa dan bahasa Indonesia, disamping tetap menerima perkembangan ilmu dan teknologi dari bangsa luar, kita juga harus tetap pintar dalam memfilternya dan senantiasa mempertahankan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa kita.

C. Penutup

       Dengan mencintai bahasa Indonesia berarti juga mencintai bangsa Indonesia karena bahasa pada hakikatnya juga merupakan simbol identitas bangsa. Bahasa juga menunjukkan bangsa, yaitu bahwasannya bahasa menunjukkan jati diri dan karakter bangsa penuturnya. Tutur kata yang lembut dan santun dapat dipandang sebagai pencerminan dari karakter pribadi penuturnya yang santun. Untuk itu, pengajaran bahasa juga harus diarahkan pada pendidikan karakter budi pekerti yang luhur, berakhlak mulia, dan sikap yang santun.
       Dewasa ini bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, bahasa persatuan, dan bahasa dalam pengantar dunia pedidikan pada sejumlah pemakaiannya mulai terpengaryh dengan bahasa gaul. Bahkan, penggunaan bahasa Indonesia mulai mengalami pergeseran oleh bahasa gaul yang digunakan sebagian masyarakat Indonesia sendiri. Penggunaan bahasa gaul tidak hanya dalam kehidupan nyata, tetapi juga dalam kehidupan fiktif seperti dalam dialog dan monolog para pelaku film nasional di negara
Indonesia. Sebagian masyarakat Indonesia yang paling gemar berbahasa gaul adalah para generasi muda bangsa kita. Kenyataan tersebut harus segera diatasi mengingat betapa pentingnya penggunaan bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia itu sendiri.

       Sebagai warga Indonesia yang baik, kita seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Bahasa gaul memang bukanlah bahasa yang dilarang penggunaannya, tetapi kita harus ingat bahwa bahasa gaul dipakai dalam kelompok tertentu saja. Kita sebaiknya tidak menggunakan bahasa gaul di luar kapasitasnya. Dengan demikian, terciptalah penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa gaul yang terpisah atau tidak ada pengacauan bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia dan tidak ada pergeseran penggunaan bahasa Indonesia oleh penggunaan bahasa gaul.

     Untuk mengindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di masyarakat pada masa depan, perlu adanya usaha pada saat ini menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional. Para orang tua, guru dan pemrintah sangat dituntut kinerja mereka dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan pemahaman dan kecintaan anak-anak Indonesia terhadap bahasa Indonesia. Dengan demikian, pemakaian bahasa Indonesia secara baik dan benar pada saat ini dan pada masa depan dapat meningkat.

       Banyak cara yang dapat kita lakukan agar kita menguasai bahasa Indonesia baku sehingga kita bisa berbahasa Indonesia secara benar. Cara-cara itu dapat kita kelompokkan menjadi dua, yakni melalui pendidikan formal (di sekolah dan perguruan tinggi), dan melalui kegiatan di luar pendidikan formal. Pembelajaran bahasa Indonesia melalui pendidikan formal di sekolah dan di perguruan tinggi harus ditambah dengan kegiatan di luar pendidikan formal. Kegiatan di luar pendidikan formal, misalnya membaca buku-buku kebahasaan bahasa Indonesia seperti buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia karangan Hasan Alwi, dkk terbitan Balai Pustaka, mencermati lema beserta deskripsi maknanya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, praktik-praktik berbahasa Indonesia dengan teman dalam kelompok belajar, dan juga menyimak sekaligus mengikuti tanya jawab dalam siaran Bahasa Indonesia di radio atau di televisi.

DAFTAR PUSTAKA
Rahardi, Kunjana. 2004. Dinamika Kebahasaan: Aneka Masalah Bahasa Indonesia Mutakhir. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.

Rosidi, Ajip. 1983. Pembinaan Minat Baca Bahasa dan Sastera. Surabaya: Bina Ilmu.

Hasibuan Ibnu Hasan. 2011. “Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”. Dalam http://ibnuhasanhasibuan.wordpress.com/2011/03/06/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/ diunduh Minggu, 25 Desember 2011, pukul 11.00 WIB.